Detailnyaseperti ini: Satu meter digunakan untuk stek bagian atas Dan 0,5 m untuk bagian bawah. Bisanya, pemasangan besi tulangan sloof dan kolom dikerjakan oleh dua orang tukang dan satu pekerja (kenek). Tukang bertugas membuat mal atau menyetting ukuran dan kesikuan dari besi tulangan yang dipasang. Agar lebih jelas, silahkan cek foto ini. RumahCom – Di dalam proses konstruksi bangunan, ada banyak sekali komponen penting yang perlu diketahui dan diperhatikan. Sangat penting untuk mengenal setiap komponen konstruksi yang ada, supaya Anda bisa memastikan kualitas dari sebuah bangunan bisa terjaga dengan baik dan mempunyai ketahanan maksimal terhadap segala perubahan iklim dan cuaca maupun bencana alam. Dari sekian komponen yang ada, Anda patut mengenal tentang sloof. Berdasarkan kegunaannya, sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain yang tak kalah penting dari sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Kesimpulannya, sloof sangat berperan penting terhadap kekuatan suatu bangunan khususnya bangunan bertingkat. Lebih dalam membahas tentang sloof, maka artikel berikut ini wajib untuk disimak! Sloof Adalah Fungsi Sloof Adalah Jenis-jenis Sloof1. Besi2. Kayu3. Batu Bata4. Beton Bertulang Metode Pengerjaan Sloof Sloof Adalah Sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain yang tak kalah penting dari sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Oleh karenanya, sloof bisa dibilang berfungsi untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut duduk pada struktur yang kuat agar tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi retak atau pecah. Mau cari rumah dengan kualitas bangunan yang baik? Cek pilihan rumahnya di kawasan Bintaro dengan harga di bawah Rp1 M di sini! Berdasarkan penempatannya, ada dimana letak sloof? Kebanyakan kasus di lapangan sloof terletak di atas tanah yang padat atau diletakkan di atas pondasi pasangan batu. Pada kondisi sloof bertumpu di atas pasangan batu, sloof tidak hanya memikul beban sendiri dan beban dinding di atasnya, namun juga memikul beban kolom. Hal ini dikarenakan sloof yang bertumpu di atas pasangan batu terikat dengan kolom-kolom yang memikul beban dari struktur atas. Beban-beban tersebut diteruskan ke pasangan batu yang terletak di bawah sloof. Sementara itu, merujuk penjelasan di Quora, penempatan yang benar untuk sloof adalah bergantung dari fungsi balok di satu bangunan. Jika balok pengikat digunakan untuk menghubungkan dua pondasi untuk mendistribusikan beban eksentrik dari satu pondasi ke pondasi lainnya maka balok tersebut harus ditempatkan pada tingkat pondasi. Akan tetapi, jika balok pengikat digunakan untuk mengurangi panjang kolom yang tidak disangga, atau sebagai balok perata untuk bertindak sebagai penopang dinding/partisi antara dua kolom, maka balok tersebut ditempatkan di dekat permukaan. Fungsi Sloof Adalah Fungsi sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Laman Expert Civil menjelaskan, fungsi sloof sangat penting dalam struktur bangunan, yakni bertindak sebagai balok pengikat yang berguna untuk menahan semua tegangan akibat eksentrisitas elemen vertikal kolom pada pondasi suatu bangunan. Sloof juga berfungsi sebagai elemen pengikat untuk mengurangi panjang kolom yang ditumpu dengan tanpa penyangga. Selain itu, fungsi terakhir dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya, serta sebagai elemen pengikat untuk melindungi penurunan antara pondasi dan strata. Oleh karenanya, tujuan pemakaian sloof adalah tak lain guna menahan beban yang ada di atas pondasi seperti dinding, jendela, kusen untuk di salurkan ke ujung-ujungnya atau ke bagian pondasi sehingga pondasi tidak langsung menerima beban dari atas. Berikut sejumlah fungsi dari sloof, diantaranya Sloof tidak menerima beban lantai dan bertindak sebagai elemen length-breaking untuk kolom, dalam kondisi di mana lantai berada pada tingkat yang lebih tinggi dari ketinggian umum. Sloof membawa kompresi aksial Sloof mentransfer beban kasau kayu/bambu ke kolom Sloof menghubungkan pondasi kolom atau tiang pancang Sloof menahan tulangan longitudinal pada posisi semula ketika beton dicor Sloof menjaga pijakan menyebar di posisinya masing-masing saat ada gempa bumi Sloof berfungsi sebagai grade beam yang mendistribusikan kembali beban vertikal melalui momen dan geser pada saat terjadi penurunan Sloof berfungsi sebagai pijakan untuk menopang dinding dalam atau luar Sloof berfungsi sebagai grade beam di atas pondasi tiang untuk menyambung tiang-tiang dan menopang bangunan di atasnya Jenis-jenis Sloof Seperti telah dijelaskan di atas, tujuan utama pembuatan sloof adalah guna mengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah misalnya saat ada gempa bumi, maka dinding tidak mudah roboh. Begitu pentingnya peran sloof khususnya pada bangunan bertingkat, maka material yang digunakan pun harus yang teruji. Lalu apa saja jenis-jenis sloof? 1. Besi Jenis sloof yang pertama adalah besi. Untuk menggunakan sloof besi, diperlukan besi tulangan dan pokok dan cincin alias sengkangnya dengan komposisi yang tepat. 2. Kayu Jenis sloof yang kedua adalah kayu. Sloof kayu bisa digunakan pada bangunan rumah adat seperti rumah panggung. Tips berfungsi sebagai elemen pengikat untuk mengurangi panjang kolom yang ditumpu dengan tanpa penyangga. Selain itu, fungsi terakhir dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya, serta sebagai elemen pengikat untuk melindungi penurunan antara pondasi dan strata. 3. Batu Bata Sedangkan batu bata sebagai material sloof diklaim kurang kokoh, meski batu batu memang bagus untuk struktur dinding. Alasannya, batu bata memiliki sifat lembap sehingga kurang mumpuni untuk menyangga beban di atas pondasi. 4. Beton Bertulang Beton bertulang merupakan material sloof yang ideal digunakan pada bangunan rumah satu lantai yang mengusung pondasi batu kali. Jenis sloof beton bertulang acapkali digunakan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang. Metode Pengerjaan Sloof Pengerjaan sloof sebaiknya diserahkan kepada ahlinya yakni tukang bangunan. Namun sebagai ilmu tambahan, setidaknya ketahui bagaimana metode pengerjaan sloof yang tepat agar rumah idaman Anda benar-benar dibangun sesuai rancangan yang maksimum. Berikut adalah langkah-langkah pengerjaan sloof seperti dirangkum dari laman Bibisnis Setelah pondasi batu kali selesai dan kolom cakar ayam telah dicor, selanjutnya buatlah anyaman sloof langsung diatas pondasi. Hal ini lantaran besi sloof harus masuk kepada tiang kolom sehingga membentuk ayaman. Besi yang biasa digunakan untuk sloof biasanya berukuran 8 mm ke atas. Semakin besar, semakin kuat. Setelah anyaman sloof berhasil dibuat, buatlah papan bekisting untuk sloof. Cara pembuatannya adalah ambil dua buah papan bekisting dan satukan dengan kayu kaso. Jarak lebar antara papan bekisting adalah sebesar bata yang akan digunakan. Bahkan para tukang biasanya langsung mengambil bata saat pemakuan papan beskisting. Jika papan bekisting telah dibuat, simpanlah papan bekisting diatas pondasi batu kali. Posisi besi sloof harus ditengah papan bekisting, sehingga coran bisa menutupi besi sloof. Pergunakan juga papan kaso untuk menyetel posisi papan bekisting sloof dan gunakan pula kertas bekas pembungkus semen untuk menutup celah sehingga coran sloof tidak keluar. Setelah papan bekisting dipasang, selanjutnya adalah membuat coran. Takarannya adalah 123. Satu untuk semen, dua untuk split dan 3 untuk pasir. Pergunakan air secukupnya. Di lapangan takaran air biasanya cukup encer, dengan maksud beton yang encer akan bisa mengisi ruang-ruang sloof sehingga hasilnya akan lebih mulus. Saat coran masuk kepada papan beksiting sloof pergunakan palu dari kayu untuk diketuk-ketuk. Pergunakan pula besi untuk ditusuk-tusuk gunanya agar coran memasuki setiap ruang dari sloof. Diamkan selama satu sampai 3 hari dan papan bekisting sloof bisa dibuka dan hasilnya bisa dilihat sendiri. Tonton video yang informatif berikut ini untuk mempelajari tips beli rumah lelang bank yang bisa Anda ikuti dengan mudah! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
\n\n \nsambungan besi kolom dan sloof
Besipokok 15 mm yang diperlukan, 120 x 8 buah : 12 meter (ukuran ideal di toko) sebanyak 80 batang. Karena tiap sambungan terdapat stek penguat, maka disarankan untuk melebihkan pembelian. Sloof. Biasanya, panjang Sloof dihitung dari kolom. Maka, cara menghitung volume Sloof 15⁄20 bisa menggunakan rumus: *Volume: lebar x tinggi x panjang Tahukah Anda, apa perbedaan kolom dan balok pada sebuah fondasi konstruksi bangunan? Pada dasarnya, fondasi bangunan memiliki beberapa struktur yang berbeda. Struktur fondasi tersebut dimulai dari penopang paling bawah, penopang beban bangunan dan penguat. Kolom, balok dan Sloof menjadi fondasi bangunan yang bisa dipelajari perbedaannya. Ketiga komponen tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Contoh sederhana seperti kolom di bagian bawah struktur bangunan untuk menopang beban vertikal dari balok yang ada. Selanjutnya ada balok yang digunakan sebagai penyangga berbentuk horizontal. Sedangkan Sloof, menjadi fondasi paling bawah yang digunakan untuk fondasi kolom. Perbedaan kolom dan balok, serta sloof harus diketahui agar Anda tidak salah ketika ingin membangun. Ketiga komponen menjadi fondasi yang harus diperkirakan terlebih dulu. Jika fondasinya tidak dirancang, Anda tidak akan bisa membangun infrastruktur. Perancangan juga membutuhkan material yang berkualitas, agar bangunan bisa berdiri kokoh dan tahan gempa. Struktur bangunan pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu bagian atas dan bawah. Struktur bagian bawah terdiri dari pondasi, galian tanah dan konstruksi basement atau saluran air. Di sisi lain, struktur bagian atas terdiri dari kolom, balok serta Sloof yang menopang bangunan. Anda perlu memahami struktur bagian atas agar bangunan bisa berdiri dengan kokoh. Berikut ini penjelasan terkait kolom, balok dan Sloof yang perlu diketahui. 1. Kolom Perbedaan kolom dan balok dilihat dari rangka struktur pemikul bebannya. Kolom itu sendiri merupakan batang tekan vertikal yang menjadi pemikul beban balok. Rangka dari kolom terpasang atau tertancap di atas Sloof yang menjadi fondasi paling utama. Kolom berbentuk vertikal dengan memasangkan rangka besi yang dibeton. Rangka besi di kolom menjadi penahan agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh. Kekuatan dari rangka besi harus kuat supaya beban balok tertahan dan tidak menimbulkan keruntuhan. Fungsi utama kolom ialah penerus beban seluruh bagian bangunan ke arah fondasi Sloof. Di saat konstruksi, bagian kolom harus diperhatikan secara seksama. Tujuannya agar daya tahan bangunan terjamin dan tidak roboh ketika terjadi gempa atau guncangan. Supaya bangunan kuat, seluruh bagian fondasi harus mendapat penanganan lebih. Mulai dari Sloof yang jadi fondasi penopang kolom dan seterusnya sampai balok. Tentu saja ada perbedaan kolom dan balok yang signifikan jika dilihat dari jenis-jenisnya. Jenis-jenis kolom terdiri dari Kolom Terikat Tied Column Kolom ikat merupakan material beton yang memiliki besi di dalamnya. Tulang besi itu terikat ke dalam beton untuk memperkukuh bangunan. Banyak konstruksi memakai jenis kolom ini karena mudah dibuat dengan tahap pengerjaan yang simpel. Kolom Spiral Spiral Column Selanjutnya ada kolom spiral yang menggunakan konsep serupa kolom ikat. Namun dilihat dari tulang besinya, kolom spiral lebih mengikat dengan melilit sepanjang beton. Fungsi kolom ini ialah untuk mengurangi deformasi sehingga fondasi lebih kuat. Kolom Komposit Composite Column Berbeda dengan dua kolom lainnya, jenis komposit menggunakan baja sebagai tulang beton. Jika dilihat dari kekuatannya, tentu baja lebih baik dibandingkan besi. Sehingga kolom ini memiliki daya tahan lebih baik dibandingkan kedua jenis kolom lainnya. 2. Balok Perbedaan kolom dan balok bisa terlihat dari jenis-jenisnya. Balok itu sendiri merupakan bagian bangunan yang menjadi dudukan lantai. Tentu saja balok berbentuk horizontal dan strukturnya akan dibentang ke seluruh bagian bangunan secara menyeluruh. Lantai gedung bertingkat tidak akan kokoh tanpa bentangan balok di bawahnya. Struktur ini juga berlaku untuk konstruksi jembatan dan jalan raya yang membutuhkan dudukan. Secara spesifik fungsi balok pada bangunan itu untuk mengikat kolom lantai atas. Saat bangunan dipasang balok sebagai dudukan lantai, struktur tidak akan merenggang. Bangunan menjadi semakin kokoh karena beban ditahan oleh balok secara langsung. Di sisi lain, balok pasti akan menyalurkan bebannya ke kolom dan dilanjutkan ke Sloof. Selain menyalurkan beban, balok juga berfungsi sebagai stabilitas. Kelenturan bangunan dipengaruhi oleh seberapa kokoh balok, kolom dan fondasinya. Adanya perbedaan kolom dan balok konstruksi dilihat dari beberapa jenis balok yang bisa Anda gunakan. Jenis-jenis balok konstruksi terdiri dari Balok Sederhana Dilihat dari bentuknya, balok sederhana merupakan komponen yang memiliki ujung bertumpu. Ujung antar balok bisa berotasi karena momen yang diberikan. Balok jenis ini tidak bergantung pada material dasar dan bentuk penampangnya. Balok Tersuspensi Versi lanjutan dari komponen balok sederhana bernama balok tersuspensi. Jenis balok tersuspensi bertumpu pada balok teritisan dengan momen nolnya. Adanya momen itu dapat meningkatkan kerenggangan balok supaya menjadi lebih kokoh. Balok Teritisan Untuk balok teritisan, pemasangannya bertumpu pada kolom. Jika dilihat dari bentuk balok tersebut, salah satu ujungnya melewati kolom. Tumpuan jadi lebih luas leluasa sehingga lantai bangunan dapat lebih kuat menopang lantai beranda. Balok Kantilever Perbedaan kolom dan balok terlihat saat dipasangkan secara bersamaan. Kolom jadi penopang dan balok diletakkan di atas tumpuan tersebut. Balok kantilever yang hanya ditopang menggunakan satu kolom di tengah saja tanpa penyangga di ujungnya. Balok Kontinu Banyak bangunan bertingkat menggunakan balok kontinu atau kontinuitas. Balok jenis ini memanjang dan dapat ditumpu oleh beberapa kolom. Contoh sederhananya bisa dilihat dari Jembatan Layang yang memanjang karena tumpuan balok dan kolom. Balok Ujung Tetap Memiliki ujung tetap, balok ini sanggup menahan translasi dan rotasi bangunan. Balok dikaitkan pada kolom sehingga tidak bisa bergerak. Kekuatan penahannya berpusat pada kolom yang menampung beban ujung balok tersebut secara menyeluruh. 3. Sloof Selain perbedaan kolom dan balok, ada juga Sloof yang menjadi penyangga utama kedua komponen tersebut. Sloof jadi beton susunan yang diletakkan di atas fondasi konstruksi paling bawah. Fungsinya sebagai tempat kolom, karena meratakan beban bangunan. Dengan adanya Sloof, beban bangunan bisa tersebar secara merata. Kolom yang menjadi penyangga tidak akan menimpa beban berat ketika dipasangkan di atas Sloof. Beban yang ditampung kolom tersebut akan dialirkan ke bagian Sloof agar menyebar. Simpelnya, Sloof digunakan sebagai sekat dinding rumah karena tersedia fondasinya. Jika sudah ada fondasi, tentu pemasangan struktur dinding jadi lebih mudah. Biasanya Sloof dibangun terlebih dulu sebagai struktur atau fondasi bangunan paling utama. Berdasarkan penjelasan tersebut, Anda butuh fondasi yang kokoh. Fondasi terdiri dari besi dan beton yang membentuk balok, kolom serta Sloof. Perbedaan kolom dan balok juga terlihat dari jenis besi yang digunakan sebagai pembentuk utama. Tanpa besi sebagai material utama, Anda tidak akan dapat membangun bangunan yang benar-benar berkualitas. Untuk mendapat material terbaik, Anda harus menggunakan produk KPS Steel karena sudah terbukti dari tingkat daya tahannya. Baca Juga Mengenal Apa itu Teknologi Konstruksi, Tujuan & Fungsinya PT Karya Perkasa Steelindo menjadi produsen besi terbaik yang ada di Indonesia. Dengan berbagai macam produk besinya, perancangan konstruksi Anda bisa dioptimalkan. Produk yang dapat digunakan di antaranya besi beton, besi kanal, besi AS dan pipa besi lainnya.

Gambardetail kolom praktis. detail kolom praktis rumah 1 lantai. spesifikasi kolom. ukuran 15cm x 15cm. besi tulangan pokok 4b Ø 10mm. besi begel atau cincin Ø 8mm - 200mm. tebal selimut beton 2,5cm. ukuran begel 10cm x 10cm. beton bisa pakai K250 atau menyesuaikan rencana kekuatan struktur.

Konstruksi Blog single post caption 1 Cara menghitung kebutuhan besi sloof akan menjadi penentu apakah proses konstruksi bisa berjalan lancar atau tidak. Sloof adalah bagian yang memiliki peran untuk menahan beban rumah. Elemen ini akan tertanam di bawah tanah, alias berada di atas dari pondasi. Perhitungan dan persiapan yang tidak tepat akan bisa menciptakan hasil yang buruk dan tidak sesuai ekspektasi. Oleh karena itu ada teknik dan cara khusus dalam menghitung dan memastikan jumlah sloof yang dibutuhkan. Jenis - jenis Sloof Sloof adalah struktur bangunan yang akan diletakan tepat di atas fondasi. Ini menjadi elemen penting yang membutuhkan perhatian khusus. Terbuat dari susunan beton bertulang yang perhitungannya harus sesuai ketentuan pondasi SNI. Sloof berfungsi sebagai penahan beban bangunan dan meneruskan beban ke pondasi rumah, sebagai pengikat kolom, sebagai pembatas beban dinding, penahan beban dinding dan sebagai penahan gaya reaksi tanah. Ada tiga jenis sloof yang sering digunakan, yaitu sloof beton bertulang, sloof bata dan sloof kayu. 1. Sloof beton bertulang Untuk rumah tidak bertingkat dengan fondasi dari batu kali, sloof yang digunakan berasal dari beton bertulang dengan tinggi 15-20 cm. Selain itu juga bisa digunakan sebagai balok untuk mengikat fondasi tiang. 2. Sloof batu bata Sloof yang berasal dari bata dinilai kurang kuat jika digunakan dalam pembangunan rumah. Terutama karena sifatnya yang mudah lembap. 3. Sloof Kayu Sloof kayu biasanya dipakai pada rumah panggung berfondasi tiang kayu. Baca juga Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton dengan Mudah Cara menghitung kebutuhan besi sloof Cara menghitung kebutuhan besi sloof ditentukan oleh ukuran, diameter besi pokok, panjang fondasi, besi cincin/sengkang serta jarak pemasangan sengkang atau besi cincin. Satuan meter kubik akan digunakan dalam pengerjaan sloof. Namun dalam proses penghitungannya, Anda juga harus bisa menghitung kebutuhan besi sloof. Agar bisa memahami hal ini, perhatikan contoh berikut ini. Untuk mengerjakan sloof sepanjang 120 m. dengan ukuran 15 x 20 cm, maka besi pokok yang dibutuhkan adalah 8 buah dengan diameter 15 mm. Untuk besi sengkangnya berjarak 25 cm dengan besi 8 mm, maka kebutuhan besinya sebagai berikut Besi pokok 15mm yang diperlukan, 120 x 8 buah 12 meter ukuran ideal di toko sebanyak 80 batang. Disarankan untuk melebihkan pembelian mengingat adanya stek penguat di tiap sambungan Besi cincin / sengkang berukuran 8 mm yang dibutuhkan, 120 m 0,25 m = 480. Pastikan untuk mengukur panjangnya. Rangkaian balok sloof akan dikelilingi beton cor sebesar 3 cm pada semua sisi. Jika ukuran sloof adalah 15 x 20 cm, maka di bagian lebarnya menjadi 15 cm x 15 – 6 = 9 cm, lalu 20 – 6 = 14 cm. Jika dibentangkan, besi untuk sengkang itu 9 x 2 + 14 x 2 + 6 = 58. 6 cm itu adalah jarak untuk bagian besi yang dibengkokkan sebagai pengunci pada tiap ujung besi cincin/sengkang. Sementara kawat beton atau pengikat cukup sediakan 3 kg atau 3 gulung. Nah, itulah dia cara menghitung kebutuhan besi sloof yang akan digunakan pada kegiatan pembangunan Anda. Memperhatikan hal di atas maka Anda akan bisa menyusun perencanaan pembangunan yang baik. Terutama pada alokasi budget. Dari mengetahui cara menghitung kebutuhan besi, Anda juga bisa menentukan bahan lainnya seperti lem besi yang bisa ditemukan di Klopmart. Kunjungi website kami sekarang juga! Baca juga Tabel Ukuran Berat Besi Beton SNI untuk Ulir dan Polos Atap & Lantai Mana yang Lebih Baik Paving Block vs Cor? Ini Penjelasannya Selengkapnya Cat dan Kimia Apa Itu Wall Cladding? Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Harganya Selengkapnya Konstruksi Simak 10 Tips Bangun Rumah Hemat Biaya Selengkapnya Denahkolom dibuat per tiap lantai, dimana pada tiap-tiap kolom terdapat kode nomor kolom. Pada contoh gambar di atas terdapat kode nomor kolom K1, K2, K3 dan K4. Nama denah kolom diberi keterangan elevasi kolomnya. Ketinggian total bangunan pada contoh ini adalah 20 meter dimana terdapat 4 lantai + 1 atap dak dengan ketinggian antar lantai 4
Dalam proses pembangunan konstruksi bangunan, tentu tidak lepas dari proses pengerjaan beton seperti instalasi kolom, ring balk dan sloof. Masing-masing proses dalam instalasi tersebut memiliki peranan terpenting untuk menjaga kekuatan dan kekokohan suatu bangunan. Jika anda merupakan orang yang masih awam mengenai dunia konstruksi, berikut kami paparkan beberapa penjelasan jenis pekerjaan tersebut. Sloof Yaitu sebuah struktur bangunan yang diletakkan pada bagian atas pondasi. Fungsinya adalah agar papan pondasi menjadi rata. Di samping itu, sloof juga berguna sebagai pengunci terhadap dinding apabila sewaktu-waktu terjadi pergeseran atau pergerakan tanah. Hal ini sangatlah penting agar dinding bangunan tidak mudah roboh. Seringkali pengaplikasian dimensi sloof yang seringkali berlaku pada rumah tinggal berlantai satu yaitu dengan tinggi 20 cm dan lebar 15 cm. Besi beton tulangan utama terdiri atas 4 buah dengan diameter 10 mm. Apabila Anda membutuhkan supplier besi, silahkan kunjungi Proses pengerjaan instalasi besi sloof berlangsung apabila permukaan pondasi batu belah sudah dibersihkan dari kotoran tanah dan lain sebagainya. Hal ini memungkinkan permukaan pondasi batu belah dapat melekat secara maksimal terhadap adukan cor sloof. Proses penyambungan akurat terhadap proses instalasi besi sloof yaitu dengan menggunakan pengait yang panjang minimal 50 cm dengan 2 ujung besi. Selanjutnya, besi tersebut setiap ujungnya bertemu dan dibengkokkan sekitar 2 cm yang nantinya akan berfungsi sebagai pengangkut. Apabila proses pengerjaan pemasangan besi sloof terhadap titik pertemuan sambungan besi dinilai kurang baik, maka secara otomatis kualitas konstruksi juga menjadi kurang maksimal. Kolom Yaitu sebuah elemen struktur tekan yang memiliki peranan vital terhadap sebuah bangunan. Apabila kolom bermasalah terhadap kekuatannya yang menurun, tentu hal ini akan menjadi salah satu sebab dunia bangunan. Untuk membuat struktur dan kolom, maka dibutuhkan komponen besi serta beton. Keduanya adalah gabungan antara material yang memiliki daya tahan tekan dan tarik. Besi merupakan material yang tahan terhadap tarikan, sementara beton adalah material yang tahan terhadap tekanan. Kedua material ini apabila digabungkan dalam struktur beton bentuk akan memungkinkan kolom makan bagian struktural lainnya seperti balok dan sloof mampu menahan gaya tarik dan tekan dalam bangunan. Terdapat berbagai jenis kolom yang saat ini diaplikasikan oleh para tukang. Akan tetapi untuk rumah sederhana, setidaknya ada dua kolom yang bisa anda terapkan, yaitu kolom praktis dan kolom utama. Kolom utama Kolom utama memiliki fungsi sebagai penyanggah beban utama rumah. Kami menyarankan anda untuk membuat jarak kolom utama pada rumah sederhana sekitar 3,5 m. Hal ini bertujuan agar dimensi balok terhadap penopang lantai tidak terlalu tinggi. Jika kolam dibuat dengan jarak 3,5 m lebih, maka struktur bangunan harus anda kalkulasi. Kolom praktis Merupakan kolom yang memiliki fungsi sebagai penyokong dari kolom utama sekaligus pengikat dinding sehingga bangunan tetap stabil dan kokoh. Jarak kolom praktis secara maksimum adalah 3,5 m atau dalam pertemuan pasangan bata. Ring Balk Yaitu pakaian struktur bangunan yang serupa dengan balok namun terletak di bagian atas dinding bata. Fungsinya adalah untuk mengikat pasangan bata sekaligus meratakan beban serta struktur yang berada di bagian atasnya, seperti beban yang diterima oleh komponen kuda-kuda. Instalasi ring balk secara maksimum adalah 4 m dari sloof, namun idealnya adalah sekitar 3 m. Secara umum, dimensi ring balk yang banyak diterapkan adalah tinggi 15 cm dan lebar 15 cm dengan tulangan pokok atau besi beton.
Menyambungbaja ringan dapat dimaksimalkan dengan menggunakan besi hollow atau Kanal C. Berdasarkan metode pemasangannya, ada 6 teknik yang bisa Anda ikuti. Penjelasan singkat dari keenam teknik tersebut bisa dilihat dari poin-poin berikut ini. 1. Persiapkan Alat, Bahan serta Materialnya.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof – Dalam sebuah struktur bangunan kebutuhan sloof memang sangat penting untuk diperhitungkan. Letak besi sloof yang berada pada atas pondasi mampu memperkuat pemasangan bata sehingga membentuk pemasangan sloof sangat penting akrena mampu mengunci dinding sehingga tidak mudah bergeser karena pergerakan tanah. Dinding akan lebih kokoh karena semua beban yang diterima bisa disalurkan secara Cara Menghitung Kebutuhan Besi Pekerjaan Sloof2. Cara Menghitung Kebutuhan Tulangan Besi Sloof3. Cara Menghitung Kebutuhan Besi Begel SloofSloof juga dapat diaplikasikan pada beberapa MODEL TIANG BAJA RINGAN dengan menghitung bebannya. Setiap bangunan tentunya memiliki kebutuhan besi sloof yang berbeda beda sehingga anda wajib tahu cara terbuat dari besi yang kemudian ditutup dengan campuran beton berupa pasir, split dan pasir. Cara menghitung kebutuhan besi untuk membangun rumah dapat menghemat pengeluaran atau mengatasi jika kekurangan sloof termasuk kedalam elemen struktural bangunan maka pembuatannya menggunakan campuran bahan material yang kokoh. Besi mampu membantu pondasi supaya bisa menahan beban secara maksimal saat sudah dipasangi cara menghitung kebutuhan besi yang benar akan menjamin bangunan lebih kuat. Supaya lebih jelas sudah merangkum informasi menghitung kebutuhan besi untuk pekerjaan sloof berikut pertama adalah menghitung kebutuhan besi dalam pekerjaan sloof. Sebagai contoh misalnya ukuran sloof yang digunakan adalah 15cm x 20cm dengan panjang 100mm. Kemudian untuk besi pokoknya menggunakan 6 buah berdiameter 100mm dengan jarak sengkangnya sekitar 15cm maka perhitungannya sebagai besi pokok 100mm100m x 6 buah 12m ukuran batang besi = 50batangUkuran besi sengkang 6mm100m 0,15m = 666,6buahHasil untuk besi pokok dibutuhkan 50 batang, namun sebaiknya ditambah menjadi 55 karena akan membutuhkan sambungan dan juga stek. Sedangkan untuk besi sengkang dibutuhkan 666,6buah atau digenapkan jadi tinggal menghitung besi balok sloof dimana akan ditutupi oleh campuran beton cor. Anda perlu juga menghitung kebutuhan besi sengkan dan juga kawat beton sesuai dengan ukuran sloof yang cor sloof2cmUkuran sloof15cm x 20cm2 sisi panjang sloof15cm = 15 – 4 =11cm2 sisi lebar sloof20cm = 20 – 4 = 16cmPanjang besi sengkang11×2 + 16×2 = 58 x 667 = 38686cmKebutuhan besi sengkang386,86m 12 = 32,23batangJadi perkiraan untuk kebutuhan besi adalah 33 hingga 35 batang berikut cadangannya. Selain itu untuk kebutuhan kawat bento akan diperlukan sebanyak 2Kg atau dapat membeli 2 gulungan Cara Menghitung Kebutuhan Tulangan Besi SloofSelanjutnya adalah bagaimana cara hitung kebutuhan tulangan besi sloof. Misalnya anda menggunakan tulangan pokok dengan besi diameter 10mm sebanyak 4 buah dan untuk sengkang menggunakan 8mm dengan jarak tulangan x panjang sloofKebutuhan tulangan4 x 27 =108mSelanjutnya tinggal menghitung panjang total besi cincin yang akan digunakan. Silahkan jumlahkan total panjang besi cincin kemudian nantinya akan dibagi dengan panjang perbuah12 + 17 + 12 + 17 + 5+5 = 68cm = 0,68mJumlah sengkang27 0,15 + 1 =181buahTotal besi diameter 8mm0,68 x 181 =123,08mKebutuhan besi tulangan utama108 12 = 9batangKebutuhan besi tulangan sengkang123,08 12 = 10,26batangJadi total kebutuhan besi tulangan utama berdiameter 10mm adalah 9 batang. Sedangkan untuk tulangan sengkang dengan diameter 8mm membutuhkan 10,26 atau dibulatkan menjadi Cara Menghitung Kebutuhan Besi Begel SloofPemilihan besi memang wajib melihat KODE BAJA SNI supaya kualitasnya benar benar maksimal. Kemudian cara yang terakhir adalah menghitung kebutuhan besi begel berdasarkan dengan ukuran standar sloof. kami contohkan memiliki pokok dengan jumlah 4buah diameter 10mm. Lalu besi begelnya berdiameter 8mm dimana pemasangannya berjarak 200mm, sedangkan untuk ukuran sloof sloof 15cm x besi begel diameter 8mm0,1m+0,1m+0,15m+0,15m+0,05m+0,05m =0,6mJumlah beger per 1m sloof1m 0,2m = 5 buahTotal Panjang besi begel0,6m x 5 = 3mPanjang besi12mKebutuhan begel3m12m = 0,25batangMemang untuk menghitung kebutuhan besi sloof diperlukan ketelitian dan kesabaran supaya tidak melenceng hasilnya. Sekian informasi yang bisa kami berikan semoga bisa berguna dan bermanfaat bagi anda.

Setelahpondasi batu kali selesai dan kolom cakar ayam telah dicor, selanjutnya buatlah anyaman sloof langsung diatas pondasi. Hal ini lantaran besi sloof harus masuk kepada tiang kolom sehingga membentuk ayaman. Besi yang biasa digunakan untuk sloof biasanya berukuran 8 mm ke atas. Semakin besar, semakin kuat.

Komponen struktur utama bangunan yang perlu dipahami dalam membangunan rumah adalah Pondasi Penulangan beton sloof, kolom, dan ring... Komponen struktur utama bangunan yang perlu dipahami dalam membangunan rumah adalah Pondasi Penulangan beton sloof, kolom, dan ring balok Kuda-kuda dan atap untuk bagian lain lebih merupakan komponen non struktural yaitu Eksterior dan Interior Berikut adalah gambaran / ilustrasi bagian struktur bangunan selain atap, meliputi hubungan antara pondasi, sloof, kolom dan ringbalok serta hubungan dengan dinding dan kusen. hubungan pondasi, sloof, kolom, ringbalok, dinding dan kusen Yang perlu diperhatikan pondasi bangunan disesuaikan dengan kondisi tanah yang ada penempatan besi anker pada sloof tertanam pada pondasi penempatan besi anker pada kolom tertanam pada dinding penempatan ring balok diatas kusen sebagai penahan beban dinding sambungan penulangan pada pertemuan antara sloof kolom dan ring balok Terima kasih ... semoga bermanfaat ....! sumber gambar teknik konstruksi bangunan - A. G. Tamrin
ahadi16 Juni 2021 Sloof Tidak ada komentar. Ukuran begel atau besi cincin sloof rumah tidak bertingkat bisa dibuat 10cm x 15cm, memakai besi tulangan diameter 8mm yang dipasang setiap jarak 20 cm. Dengan ukuran besi cincin seperti itu direncanakan balok sloof nantinya berukuran 15cm x 20cm. Bisa juga memakai besi yang lebih kecil yaitu
Yang dimaksud dengan sloof adalah bagian dari struktur sebuah bangunan yang letaknya ada di atas pondasi. Fungsinya untuk meratakan beban yang harus disangga oleh pondasi dan menjadi pengikat antara kolom dan dinding pondasi. Sedangkan yang dimaksud dengan besi tulang yaitu bagian utama untuk membuat sloof. Dan sesuai dengan namanya, maka susunannya juga terdiri dari besi yang dirakit menjadi kerangka. Memasang besi tilang kolom dan sloof harus dibuat dengan perhitungan yang sangat cermat, karena dari element inilah yang menjadi sumber kekuatan pendirian bangunan selain dinding dan beberapa element yang lain. Pekerjaan pemasangannya bisa dilakukan apabila semua kebutuhan tulang untuk sloof serta tiang kolom sudah terpenuhi. Sebaiknya pemasangan ini dilakukan oleh tukang atau ahli yang sudah berpengalaman dan memahami benar ilmu konstruksi. Sebelum dipasang, besi tulang kolom dan sloof tersebut harus dirakit lebih dahulu. Biasanya besi yang digunakan ada dua jenis yaitu ukuran besar yang dijadikan sebagai kerangka dan besi kecil untuk membuat cincin yang fungsinya sebagai pemersatu kerangka. Agar bisa menjadi susunan yang baik, dibutuhkan kawat yang dinamakan dengan bendrat. Setelah dibuat susunan, sloof bisa langsung dipasang di atap pondasi lalu dilanjutkan dengan proses berikutnya yaitu memasang tulang kolom. Pemasangan kolom ini harus dilakukan dengan cara yang benar terutama ketika menyatukannya dengan sloof. Apalagi jika posisinya berada di antara dua sloof atau pertigaan. Jika kedua jenis pekerjaan ini selesai dilakukan bisa diteruskan dengan memasang papan untuk pengecoran atau sering dinamakan dengan membuat mal sloof. Bahan yang digunakan untuk membuat mal sloof adalah papan kayu, paku, kawat beton, benang dan pipa peralon. Papan kayu dipakai untuk penahan adonan cor, paku untuk memasang papan, kawat beton atau bendrat untuk mengikat papan kayu lalu benang untuk membuat bentangan yang berfungsi sebagai garis panduan dan pipa peralon untuk saluran pembuangan air yang bila ingin dipasang di bagian dalam. Setelah mal sloof atau papan untuk pengecoran sudah dipasang, sekarang saatnya memasukan adonan cor yang sudah disiapkan. Masukan sedikit demi sedikit adonan tersebut ke dalam papan sambil ditekan-tekan agar celah yang ada di dalam susunan besi tulang bisa tertutup cor semua. Jangan sampai ada yang terlewat karena bisa memunculkan rongga atau lubang. Jika semuanya sudah terisi penuh, tunggu beberapa hari hingga cor tersebut kering lalu papan mal bisa dilepas. Pekerjaan berikutnya adalah memasukan cor ke dalam kolom. Konsep serta langkah kerjanya hampir sama dengan pengecoran pada sloof, namun harus dilakukan sedikit demi sekikit karena posisi kolom adalah vertikal. Pertama pasang papan kayu pada keempat sisi kolom pada bagian bawah dulu. Ukurannya bisa beberapa puluh sentimeter. Setelah itu bisa diisi dengan adonan cor hingga penuh. Dibandingkan dengan pada sloof, pengecoran untuk kolom butuh tingkat kesabaran yang lebih tinggi. Sebab tidak bisa dilakukan secara langsung semuanya tapi selangkah demi selangkah agar bagian kolom bisa terisisi penuh adonan cor. Jadi jika bagian bawah sudah terisi, baru dikerjakan pada bagian yang ada di atas. Demikian seterusnya hingga semua ditutup oleh cor. Yang harus selalu mendapat perhatian dari pekerjaan ini yaitu, ketika proses pengecoran sedang dilakukan, kolom harus diusahakan selalu dalam posisi yang tegak, tidak boleh miring apalagi melengkung. Jika cor terlanjur kering, pekerjaan ini harus diulang dari awal lagi yaitu membuat kolom lagi, memasangnya dan seterusnya. Tentu akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang tidak sedikit. Dan memang, dari beberapa jenis pekerjaan, pengecoran pada kolom termasuk bagian yang paling sulit. Sumber gambar 7pmXu.
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/176
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/318
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/305
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/64
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/301
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/61
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/215
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/241
  • g6vt4t0bgq.pages.dev/279
  • sambungan besi kolom dan sloof